Perubahan Iklim: Panas Dalam Gelembung Bumi
Bumi kita dikelilingi oleh lapisan atmosfer. Bayangkan bumi kita seperti sebuah bola dengan gelembung yang melapisinya. Gelembung ini disebut sebagai atmosfer yang melindungi kita dari sinar matahari yang panas dan dinginnya udara di ruang angkasa. Gelembung atmosfer memiliki berbagai gas di dalamnya yang dinamakan Greenhouse gases atau gas rumah kaca, yang termasuk oksigen yang kita hirup, karbon dioksida (CO2), dan gas lain yang menjaga bola bumi dalam suhu yang ideal untuk manusia hidup.
Sayangnya, sejak revolusi industri 150 tahun yang lalu, gas rumah kaca dalam gelembung atmosfer ini meningkat sangat besar. Tahukah kamu? Semua barang/kegiatan yang memerlukan energi dalam pembuatannya terutama dari bahan bakar fosil menghasilkan gas CO2 ke atmosfer. Seperti layaknya kita mandi air hangat di dalam kamar mandi yang sempit. Semakin kita lama mandi, maka uap dari air hangat akan memenuhi ruangan dan menyebabkan kamar mandi tersebut menjadi hangat. Hal yang sama juga terjadi di dalam gelembung atmosfer kita. Kelebihan gas rumah kaca dari kegiatan manusia terjebak di atmosfer dan menghambat kelebihan panas matahari untuk keluar dari atmosfer.
Sebenarnya, selama jutaan tahun, iklim bumi telah menghangat dan mendingin berkali-kali. Namun, saat ini planet memanas jauh lebih cepat daripada yang terjadi sepanjang sejarah manusia. Banyak hal yang bisa terjadi saat suhu bumi naik terlalu cepat. Suhu dalam atmosfer yang panas dapat mengganggu iklim dalam bumi. Contohnya seperti Indonesia yang memiliki 6 bulan hujan dan 6 bulan panas, dengan adanya pemanasan bumi dan perubahan iklim, musim hujan dan panas jadi tidak menentu. Ini dapat mengganggu proses pertanian, peternakan, menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, kenaikan permukaan air laut, kebakaran hutan, badai, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari seperti sekolah. Bayangkan jika nantinya bumi terlalu panas atau tiba-tiba terjadi hujan sehingga pergi ke sekolah tidak memungkinkan.
Tapi tenang! Kita bisa mengurangi terjadi perubahan iklim dan pemanasan global ini dengan melakukan gaya hidup ramah lingkungan dengan cara mengurangi pemakaian energi terutama yang berasal dari bahan bakar fosil, lebih banyak menggunakan sepeda atau berjalan kaki, menghabiskan makanan kita untuk mengurangi sampah organic, melakukan composting, dan masih banyak lagi.
Reference:
- https://www.nationalgeographic.com/family/article/talking-to-your-kids-about-climate-change
- https://climatekids.nasa.gov/climate-change-evidence/
- https://climatekids.nasa.gov/greenhouse-effect/